Selasa, 22 Januari 2013

Industri kue kering banjir pesanan

Minggu, 22 Juli 2012 15:37 WIB | Dilihat 2660 Kali
Kue kering Lebaran (ANTARA/Lucky.R)
Solo (ANTARA News) - Industri rumah tangga kue kering di Jalan Tamtaman IV, Baluwarti Kota Solo, menjelang Lebaran kebanjiran pesanan hingga ribuan toples.

"Pesanan kue kering mulai ramai sejak Juni 2012 hingga bulan Ramadhan ini mencapai ribuan 3.000-4.000 toples atau paket," kata Ny Eko Marnuariani pemilik industri kue kering Lumintu di Baluwarti RT 01 RW XI Baluwarti Solo, Minggu.

Menurut dia, jumlah pesanan bulan Ramadhan ini akan terus meningkat hingga Lebaran. Pemesan pada hari biasa paling hanya sekitar 200 hingga 500 toples, dan Ramadhan ini sudah mencapi 4.000 toples.

Jenis kue kering produksinya bervariasi atau banyak sekali macamnya, antara kain Castengel, Nastar, Putih Salju, Choconut, Outmeal, Kelapa, Kacang Love, Lidah Kucing, Chococrunh dan Garut Keju.

Harga kue kering produksinya, kata dia , juga bervariasi yang paling murah dijual Rp9.000,00 per toples dan paling mahal sekitar Rp38 ribu per toples.

Pesanan kue kering produksinya, kata dia, datang dari Jakarta, Semarang, Bandung, Solo, Wonogiri, Klaten, Karanganyar, Boyolali, dan Sragen.

"Kami memang sampai menolak pesanan karena kami khawatir tidak mampu memenuhi permintaan mereka," katanya.

Menurut dia, tingginya pesanan kue kering pada bulan Ramadhan ini, omzetnya meningkat berkisar Rp60 juta hingga Rp70 juta. Padahal, omzet sebelumnya paling Rp2 juta hingga Rp4 juta per bulannya.

Muhammad Ubaidi salah satu pengrajin kue kering Kumintu, mengatakana, produksinya mampu sebanyak 50 kilogram dengan dibantu enam karyawannya.

Proses pembuatan kue kering cukup memerlukan waktu sekitra dua hingga tiga jam yakni diawali mengadukan bahan baku gula, telur, dan margarine dengan alat mixer.

Setelah adunan tersebut tercampur rata kemudian dimasukan bahan tepung terigu atau sagun. Setelah itu, dicetak sesuai selera kemudian dimasukan alat pemasak open atau pengeringan.

"Kue kering yang sudah jadi tingga dikemas dengan toples sesuai ukuran yakni mawar (kecil), Comelius (sedang), dan diamond (besar). Setelah itu, dikemas dengan dos atau tas sesuai pemesan," katanya.

Menurut dia, pihaknya kewalahan melayani para pesanan kue kering produksinya ketika menjelang bulan puasa hingga Lebaran. Sehingga,tenaga kerja pada hari biasa hany tiga orang kini menambah menjadi enama orang.

"Industri rumah tangga kue kering di Baluwarti ini, hanya mampu menghabiskan sekitar 100 kg bahan baku tepung terigu per hari," katanya. ***2***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar